Rabu, 24 Desember 2014

Cerita Kecil

Kami bermusuhan, mungkin sekitar 7-9 bulan yang lalu. Masalahnya simpel, karena kami terlalu dekat. Ya, kami sangat dekat, bahkan kita sering menghabiskan malam bersama diteras rumah sambil bercerita.
Awalnya ku kasihan padanya, dia dari keluarga miskin, ayahnya tidak tau dimana, aku merasa kami hampir senasib.

kedekatan kami bermula dari ospek, aku menjadi senior untuk regunya. Awalnya aku memperlakukan dia sama seperti adik2 angkatan yang lain. Karena usia kami berbeda 2 tahun, mereka seusia adik sepupuku. Aku sering mengejeknya karena dia lucu, aku katakan dia mirip wiro sableng. Pada suatu acara ospek hari ke-3, tiba2 panitia ospek memutar lagu wiro sableng, dengan ketawa yg khas itu loh 'uwahahahahah' ala wiro sableng. Sepontan aku ketawa sangat keras sambil menunjuk2 dia yg duduk dibangku peserta, ketawaku tidak bisa berhenti sampai lagunya habis. Dan dia terlihat sangat jengkel sambil manyun.

Kemudian saat aku mengumpulkan biodata dari semua adik2 di regu ospek ku, tanpa sengaja aku membaca biodatanya. Bak disambar petir, ternyata usianya 3 tahun lebih tua dariku, what the..... Aku merasa berdosa, mengingat begitu banyak kejadian saat ospek aku mengejeknya. Kemudian di lain kesempatan aku bertanya langsung, apakah dia benar setua itu? (Haha) ternyata benar

Aku minta maaf, dan mengaku salah sudah mengerjainya habis2 an. Kemudian sambil memegang kepalaku dia bilang 'nggak papa ndut, muka ku emang imut hahaha'. Sejak saat itu aku tidak lagi memanggilnya wiro sableng, aku memanggilnya mas hendra, dan dia memanggiku ndut. Agak sebel sih, tapi mau gimana lagi ya.
Kami saling bertukar cerita, mulai dari pacarnya hingga aku bercerita mengenai 'orang yang aku sukai'. Dia tau semua, aku menyukai orang itu, aku di cuekin, sampai aku marahan juga. Hingga suatu hari kami jarang sms maupun bertemu karena aku sibuk sebagai mahasiswa tua dan dia sibuk sebagi mahasiswa baru.

Aku kangen sekali hari itu padanya, aku mengirimkan chat bbm padanya 'mas, aku kangen'. Biasanya dia cepat membalas, tapi kali ini aku tunggu sampe malam dia tidak membalas. Hingga tiba2 ada juga balasannya, tapi betapa kagetnya aku ternyata yang membalas bbm nya adalah pacarnya. Pacarnya marah besar padaku dan memaki ku dalam chat bbm itu. Sontak aku juga tidak terima karena dibanding dia, aku lebihdulu mengenal mas hendra, dan kami teman! Iya t-e-m-a-n.

Aku biarkan percakapan kami, hingga beberapa jam kemudian mas hendra mengirimkan bbm, meminta maaf karena tadi pacarnya yg mengirim bbm karena hp nya tertinggal. Entah rasanya seperti terbakar emosi, tanpa membalas, aku hapus kontak bbm nya, sehingga kami tdk lagi berteman. Saking membaranya, aku blokir whatsapp dan meng-unfriend akun fb nya. Beberapa kali dia mengirim sms permintaan maaf, beberapa kali menelpon, tapi aku segera matikan handphone ku.

Beberapa bulan aku harus bermain kucing2an dengan nya di kampus. Aku selalu melirik ke kanan dan kekiri, melihat apakah dia ada atau tidak. Aku tidak ingin bertemu dengannya sementara waktu. Jika tanpa sengaja kau bertemu dengan dia, aku berpura-pura sok asik dengan handphone atau mengajak teman disebelahku mengobrol, lalu sesegera mungkin pergi. Kenapa aku harus bermusuhan dan diem-dieman dengan dua laki-laki sekaligus dikampus? kenapa? haduuhh. Ohya aku pernah melihatnya di sebuah pameran di Taman Budaya, dan yang lebih menyakitkan...dia bersama pacarnya. Iya! pacar yang memaki aku se-enak jidatnya itu. Aku sebel. Selama pameran itu aku sama sekali tidak fokus lihat karya, yang aku fokuskan? ke kanan, ke kiri...amit amit jangan sampai tiba-tiba..jenngjengg ketemu dia, males gila.

Hingga hariku di wisuda, aku sama sekali tidak lagi berhubungan dengan dia. Aku bahkan menghapus nomer nya. 5 bulan setelah diwisuda, aku tidak senga melihatnya dilingkungan kampus, yang aku rasakan adalah, aku merindukannya. Kedekatan kami, makan bersama, ngobrol, ngopi, chating...semuanya. Aku tidak menyapa nya, karena aku takut jika aku kembali seperti dulu, aku takut dia tidak bahagia.

Ternyata takdir berkata lain, selang sehari aku melihatnya diarea kampus, tiba-tiba dia mengirimkan chating whatsapp.
'Ndut'
'Ndut aku minta maaf'
Aku sudah merenung beberapa kali, aku kasihan padanya, sebenarnya mungkin bukan dia yg salah tapi aku. Aku yang harusnya minta maaf (atau sebenarnya aku salahkan saja pacarnya, dia tidak tahu bagaimana hubunganku dengan mas hendra, tapi dia memarahiku. Walapun jika aku berada di posisinya aku akan marah jika pacarku mendapatkan pesan teks 'aku kangen' dari perempuan lain juga sih)

Aku berusaha mengajak damai diriku sendiri dulu, aku belum membalas whatsapp nya. Aku berusaha berfikir bijak, aku berusaha berfikir dewasa. Kita bukan anak kecil lagi, aku 22 tahun dan dia 25 tahun. Sejak awal ini hanya kesalahpahaman belaka, tapi aku yg membesar-besarkan masalah ini (bukan aku sih, mungkin pacarnya haha *tetep ya gak mau salah)

Dengan hati yang sedang aku kumpulkan, aku mulai membalas whatsapnya. Tau lah, aku gak akan munkin membalas langsung pada intinya, jual mahal dikit boleh kan ya? Haha. Aku pura-pura masih setengah hati memaafkannya, padahal aku sudah merasa baikan dan senang. Dia terus mengejar untuk meminta maaf, dan menyambungkan percakapan ke hal lain agar aku membalas. Teknik jual mahal yang pertama: balaslah chat dengan singkat. Aku balas chatnya dengan 'ya' 'tidak' 'ngak tau' 'mungkin'. Lama-lama dia jengkel. Seandainya dia tau apa yang aku lakukan saat mengetik itu, aku berguling-guling sambil ketawa, dia pasti membunuhku! Haha

Kemudian mulai lah, aku sok-sok melunak dengan membalas agak panjang. Dia menanyakan kenapa aku menghapus kontak bbmnya, dan meng-unfriend facebooknya, aku tidak jawab. Ya kan? Masa aku harus jawab hatiku terbakar? Gila apa! Bisa turun reputasi highclass aku haha

Dia terus menanyakan dimana aku tinggal sekarang, karena aku pindah rumah sekarang. Tapi aku tidak jawab, karena dari rumahnya ke rumahku sekarang sangat jauh, rumahnya dekat pantai dan rumahku menuju gunung. Aku tidak ingin dia datang seperti dulu, dan membuat kami dekat kembali.
Beberapa minggu setelah itu, salah satu temanku mengadakan pameran di kampus, aku akan datang untuk memberi suport. Aku sudah takut setengah mati dirumah, bagaimana kalo aku tertangkap dia dikampus nanti? Aku sudah membayangkan yang tidak-tidak.

Benar saja, baru sampai parkiran aku bertemu dengan dia, tapi beruntung dia tidak melihatku. Dengan nyamannya aku melenggang ke arah ruang pameran, dan berbincang-bincang dengan teman-temanku.
Saat aku memalingkan wajahku ke sebelah kiri, betapa kagetnya aku, dia sudah berdiri di sampingku dengan senyum manis dan ramahnya. Jantungku hampir rontok karenanya. Dia menyapaku dan mengajakku berbicara, aku pura-pura agak males menanggapi. Dia terus saja berusaha mengajakku ngoblol dan aku pura-pura marah sampai temanku berkata 'kalian tuh ada hubungan apa sih?', aku jawab 'mantan' dan aku melirik ke arahnya di hanya tersenyum kecil. Manisnya.... Ah, aku selalu luluh dengan orang baik seperti itu, sikapnya juga dewasa, beda dengan si ehem-ehem, berkali-kali aku minta maaf aja gak dimaafin. Aku juga nggak tau salahku apa, tadi di diemin, sakit deh.

'Ndut itu makanan nya boleh dimakan?'
'Boleh'
'ambilin ndut'
'Ambil sendiri ah manja'
'Nduuut' katanya dengan muka memelas dan jarinya menusuk-nusuk bahuku.
'Hiiih' pura-pura kesal aku melangkah ke arah bufe makanan, aku melirik kecil dia mengikutiku di belakang. dan aku memilihkan roti untuknya
'Nih'...
Kemudian aku berkesempatan meninggalkan dia karena dia lagi asik makan, aku menghampiri temanku untuk berbincang, tak berapa lama dia sudah ada diujung mata melihatku, haduhh...nih orang kapan pergi sih.
'Wung, besok kalo jalan-jalan aku ikut' kataku pada temanku
'Main kemana?' Jawab temanku
'Aku ikut juga ya kalo jalan-jalan' tiba-tiba dia udah ikut saja pembicaraan kami.
'Haduhh, males'
'Nduut..'
Tingkahnya membuatku geli.

Aku berusaha mencari kesempatan untuk menginggalkannya sejauh mungkin, aku ketakutan jika kita terlalu dekat, hal itu terulang. Akhirnya aku duduk di pojok bergabung dengan teman-teman yang lain, nggak tau asal aja yang penting kalo posisi aku duduk bareng temen-temen ku nggak mungkin kan dia ikut nimbrung disini? hihi *ide aku cerdas bingit ya

AKu perhatikan dia berjalan-jalan melihat karya yang ada, sesekali dia melihat ke arahku dan tau aku sedang ngobrol dengan teman-temanku. Hingga dia tiba-tiba berhenti di depanku. DIa melihat kearah kiriku, sambil senyum. Nggak tau maksudnya. Aku mencoba melihat, emangnya ada apa ya disebelah kiri? haduuh...ternyata ada kursi kosong. Mati mati...gimana nih, pasti dia mau duduk disitu? haduh panik lah aku, karena dia beneran jalan kearah ku. apes apes, ternyata dia kenal dengan teman yang aku ajak ngobrol, haduh nyambung aja deh mereka. Yaudah lah takut salah-salah, aku ambil aja handphone, biasa..jurus andalan...pura-pura sibuk sama smartphone biar kelihatan smart.

Dia akhirnya berdiri tepat disampingku mengamatiku bermain handphone, aku suka lirik-lirik dikit biar tau kondisi terkini lah. Ketika teman-temanku asik ngobrol dengan yang lain, tiba-tiba dia mencolek-colek aku lagi, persis seperti anak kecil. Dengan cari telunjuknya dia mencolek-colek lenganku
'Nduutt'
'ih..apa sih?'
'kamu belum jawab kenapa kamu dekon bbm ku?'
'masa sih? kamu kali yang delkon' hahaha jawaban peres ah
'enggak, kamu kok'
aku jadi teringat kenangan buruk itu lagi kan jadinya, langsung deh agak anget hati gue..
'heh, yang mulai siapa duluan? aku gak suka, makanya tak delkon'
'yaudah yaudah, cepet sini mana handphonemu'
'ngapain?'
'cepet barcode bbm...'
kami jadi tatap-tapan kan, aku jadi melihat tahi lalat di rahang kanan nya, aku suka lihat tahi lalat dia, karena semua letaknya manis. Di hidung dan di rahang kanan, tapi tidak lama...aku takut ketahuan lagi liatin mukanya lah. Langsung aku buka kan bbm, dan aku buka barcode, sementara dia sudah siap dengan handphone nya. 'hih! nggak sabaran banget' kataku. langsung deh invite itu datang. oke finish.
'makasih ya ndut, aku pulang dulu ya..'
'hmm'
aku melihat dia tersenyum, aku langsung melihat temannya yang sedari tadi disebelahnya kayak benalu, 'uum mas, tolong nya nanti dipejalanan pulang kalo liat selokan, jorokin dia (nunjuk mas hendra)'
'jangan gitu nduut' katanya sambil manyun. temannya hanya ketawa.
setelah itu aku biarkan dia berlalu. oke setelah itu nasib ku tidak berakhir disitu, karena tiba -tiba disebelah kanan, ujung mataku melihat mas ehem-ehem datang dan duduk. hm! kayaknya nggak perlu dibahas ya, degub jantungku rasanya mau meloncat ke luar, aku sangat merindukannya. Tapi seperti tulisan ini, rinduku padanya hanya sebatas tulisan, tidak pernah terwujud.

Selasa, 18 November 2014

November...

dimusim penghujan di pertengahan bulan November...

Berusaha melupakan seseorang. Jika berusaha, pasti itu bisa. Alihkan semua yang mengingatkan mu tentang dia, melupakan hal-hal yang besar sampai sekecil-kecilnya.
Dan aku sukses melakukannya, melupakanmu.

Tapi....

Itu hanya berlaku beberapa bulan. Saat kamu bertemu dengan hal yang tidak sengaja mengingatkan mu pada orang serta kenangan itu, rasanya...sakit yang berkali lipat lebih terasa daripada saat kamu berusaha melupakan dia.

 Hanya diri sendiri sendiri saja yang bisa memahami perasaan seperti ini. Bahkan ketika kita bercerita dengan orang lain pun, mereka tidak akan mengerti. Rasa rindu yang tertahan, rasa penyesalan, rasa sayang atau rasa apapun saat ini menggenai dia, hanya bisa menyiksa rasanya.

Kadang ingin sekali saja bertemu, untuk melegakan apa yang terganjal selama ini. Berbicara, dan menatap mata nya, sebentar saja. 

Tapi apakah ini takdir? Kita berpisah seperti ini. Terhubung dalam dunia maya dan nomor ponsel yang sama sekali tidak berguna, karena tidak pernah ada kata menyapa dari dia... 

Aku ingin memulai terlebih dahulu, tapi aku takut dia masih membenci. Apakah masa lalu itu begitu melukai hatimu? Sejujurnya apakah kita sama-sama terluka? Atau hanya aku yang merasa terluka begitu dalam, sampai tak bisa melupakanmu. Seperti papan yang sudah terukir oleh cukil, terlalu dalam, sehingga tinta pun tak mungkin bisa menyentuhnya

Bulan November, aku merindukanmu...
disaat hujan, dan disaat kita berpisah.

Minggu, 21 September 2014

21 September 2014
belakangan ini udara terasa sangat menyesakkan tenggorokan dan membuat hatiku terasa tercekik. mungkin bukan udara, tapi perasaan yang membuat semua terasa begitu menyakitkan.
malam ini aku menghabiskan waktu untuk menyanyikan beberapa lagu. aku membayangkan bernyanyi di sebuah cafe.
satu lagu, dua, lagu, tiga lagu, dan empat lagu. sepertinya ada yang menetes dibalik kelopak mataku.
terus ku nyanyikan bait demi bait lagu yang sedang aku putar lewat telpon genggam. dan aku berhenti, menyadari bantalku sudah basah.

ha...dadaku terasa sesak dan sakit, tapi aku sendiri tidak tahu kenapa. mungkin belakangan ini semua terakumulasi hingga menjadi penuh dan tumpah begitu saja.
ha...ini bukan pertama kali aku mengalaminya. hampir semua masalah aku mulai dengan bernyanyi, berharap beberapa musisi itu mampu menghiburku dan aku mampu menghibur diriku sendiri. ternyata satu-satunya yang dapat menghibur dan melegakan adalah bersembunyi dibalik bantal dan pura-pura masih bernyanyi padahal aku sedang.....haha huft...
aku suka disini, dibawah bantal.

melihat blackberry messenger, facebook dan sosial media lainnya hanya akan memperburuk perasaanku. aku ingin ke tempat yang sepi, aku ingin ke bulan..
ya allah, kenapa kau begitu sempurna menciptakan hati untuk merasakan hal-hal yang kadang sangat ingin dirasakan, tapi kadang sulit dan sama sekali tidak ingin dirasakan..

menyedihkan, aku ingin terus menghibur diriku sendiri, terus menghibur, menghibur...kemudian aku merasa hal ini sudah terlampau sia-sia dan tak berguna haha. haha dan haha. aku terus saja menulis kata haha, padahal tak sedikitpun aku merasa ingin mengucapkan haha. aku aneh, dan aku tahu itu. ha...aku sedih, tapi aku tidak bisa sedih, karena aku aneh.

Minggu, 07 September 2014

give me a paw

Aku seperti daun yang dipaksa gugur sebelum waktunya. Terasa hangat ketika bersama ranting. Tapi ini mungkin sebuah takdir, takdir baru namun terasa sangat berbeda.

Jika ini cinta, mengapa tidak terasa seperti saat mencintaimu. Jika saat ini aku bersama dengan cinta, tapi bagiku cintaku sudah habis untukmu.

Aku seperti sudah tidak mengenal bagaimana rasanya mencintai, semua seperti terasa palsu. Meski hati itu terasa lebih hangat dari milikmu, terasa lebih nyaman, terasa lebih-lebih-lebih dari yang kamu miliki.. Tapi ini bukan cinta.

Aku seperti kembali seperti anak SD yang harus mulai belajar mengerti matematika dari awal. Mempelajari huruf satu demi satu. Aku merasa buta...

Seakan ingin aku tutupi hatiku dengan kedua tanganku, jika mampu. Terasa seperti terpaksa karena hatiku entah berada dimana. Aku tidak bisa mencintainya, aku merasa tidak mampu untuk mencintai lainnya.

Kalau saat itu aku tidak pernah mencintaimu, kalau saja hatiku tidak pernah terluka, kalau saja kamu tahu betapa aku mencintaimu saat itu. 


Jumat, 18 Juli 2014

dicintaku

Rindu, aku merindukanmu… dengan cinta, aku mencintaimu. Aku ingin merasa nyaman untuk mengenangmu, meski hanya dalam hitungan detik
Tapi aku selalu merasa tidak mendapat restumu meski hanya sekedar merindukanmu disini.
Menaruh sebelah hatiku disana, tapi justru sekarang aku sudah kehilanganmu. Mungkin aku sudah melewatkan hatimu untuk selamanya.

Aku hanya diam, tidak bisa ku katakan maksud hatiku yang terdalam untukmu.
Sudah terlambatkah? Dan sekarang kita bahkan tidak bisa lagi bertemu.
Aku mencintaimu, tanpa restumu…
Aku mencintaimu, didalam masa lalu…
Aku mencintaimu, dengan hati yang kau lukai…

Sabtu, 31 Mei 2014

satu

iya, aku juga merasa aneh..
ternyata ada jutaan bahkan milyaran manusia yang tercipta dimuka bumi ini, tapi kadang kita hanya butuh SATU orang yang akan paling kita cintai dan sayangi didunia ini. Dan aku sudah punya janji, atau semacam keyakinan bahwa aku hanya butuh satu tidak akan lebih untuk manusia yang seperti itu.

Aku tidak peduli betapa ada banyak, bahkan sampai lebih dari tiga milyar manusia ganteng diluar sana, tapi karena tanganku hanya ada dua, satu tangan untuk menjaga diriku sendiri, dan satu tangan akan ku percayakan kepada satu orang saja untuk dia pegang dengan erat.

Sampai pada bulan Juni ke-22, aku tidak tahu dimana satu orang itu bersembunyi. rasanya selalu saja aku menemui orang yang salah, atau mungkin belum tepat. jangan-jangan dia sudah aku lewatkan?  tidak ah, insyaallah dia masih berada ditempatnya, sedang bersiap-siap untuk datang kesini..

Aku sudah melewati banyak sekali jalan terjal yang berbatu dan berlubang disetiap badan jalan. kadang rasanya ingin cepat memasuki area jalan tol, tapi sejauh ini sepertinya jalan tol masih beberapa ratus kilometer lagi dari sini. Dijalan berbatu yang seperti ini, aku justru lebih bisa menikmati keindahan dunia, meski kadang indahnya sampai membuat air mataku mengalir.

hei, aku masih disini... aku masih berdiri dengan kedua kaki ku yang kadang bergetar karena hatiku sedang lara. Tidak bisa kujumpai lagi, orang itu. Setiap hari, setiap melihatnya rasanya tubuhku bergetar sampai kadang hatiku membuat diriku sendiri malu, karena mataku tak bisa lepas saat melihatnya.

hehe, rasanya geli saat mengingat saat-saat itu. Hampir setiap hari aku melihatnya, hampir setiap pagi sampai sore aku pasti bisa memastikan keberadaannya, meski kita tidak saling menyapa, meski kadang juga dia tidak melihat aku disekitarnya. Sedikit menyakitkan, tapi aku bisa menerimanya dengan hati yang aku paksakan se-ikhlas-ikhlas-nya. Sekarang dia dimana, sedang apa, atau bagaimana aku tidak lagi tahu....

Semoga masa depan kita akan indah. Meski indah menurut dia pasti jauh lebih indah daripada indah menurutku. Semoga kita akan bahagia dengan masa depan kita kelak :)

Jumat, 14 Maret 2014

karena itu kamu

aku terus merasa takut karena mencintaimu
aku takut jika kamu semakin menjauh jika aku dekat,
bahkan aku sampai tidak bisa berbicara seperti orang bodoh

didalam hatiku, merana karena memikirkanmu
aku hanya menghela nafas, sedalam yang aku mampu
sungguh rasanya menyakitkan, karena mu

karena itu kamu. karena untukmu, aku mencintaimu
aku dapat menahannya selama ini
karena aku hanya mencintaimu sejak awal

karena semua hal itu adalah kamu. karena itu kamu, yang aku rindukan, aku mencintaimu
rasa sakit yang begitu banyak, begitu sulit karena itu kamu, aku baik-baik saja..

aku selalu merasa khawatir
aku melihatmu, aku menunggumu, dan yang kudapat hanya kelelahan
karena kamu, aku sedih

karena itu kamu, karena itu kamu yang aku cinta
karena itu kamu, karena itu kamu aku merindukanmu, aku mencintaimu
aku menjadi serakah, aku terus merasa putus asa
karena itu kamu, karena semua itu adalah kamu

Selasa, 04 Maret 2014

dibalik awan..

rasanya disaat semua beban didalam hatimu terasa tertahan, sudah memuncak...
rasanya,
disaat ingin membagi sedikit beban itu dengan orang lain, dan merasakan sesuatu yang dinamakan "lega"...
tapi, bahkan tak ada satu orang-pun yang dapat menjadi tempat berbagi itu.
rasanya,
disaat ingin merasakan sedikit bahagia dari hiburan sederhana, tawa orang lain...
tapi, tak satu-pun yang sudi membagi sedikit tawanya untuk mu...
bayangkan rasanya, kamu harus menghibur dirimu sendiri,
tertawa sendiri, dan menjadi orang gila, untuk membuat dirimu menertawakan dirimu sendiri...

saat dinding facebook tak lagi bisa kau percaya sebagai tempat berbagi,
disaat timeline twitter sudah tidak mampu lagi menahan semua beban yang ada dihatimu,
bahkan halaman putih blogger-yang tersembunyi-pun sudah tidak mampu lagi menjadi pendengar sejati.

aku, terlalu terlihat menyedihkan jika membagi beban kepada orang lain
setiap manusia memiliki masalahnya masing-masing, aku hanya tidak ingin mereka ikut memikirkan masalah yang sedang aku hadapi.
membiarkan masalah itu, yang kini menjadi sebuah krikil-krikil kecil, yang membuat dadamu seakan tercekik setiap malam, dan sulit bernafas!

aku ingin pergi, ke tempat yang bisa membiarkan air mataku tidak tertahan,
karena hanya itu yang bisa mengurangi beban itu.
tempat yang dapat melepaskan seluruh beban menyesakkan ini. beban yang entah, sudah membuatku tidak merasakan sakitnya, karena terasa begitu menyakitkan.
bahkan tampak bodoh, jika aku memikirkan, tempat indah apa yang ada dibalik awan
pasti tidak ada rasa sakit seperti ini disana,
pasti tidak ada air mata disana
bintang saja berkedip setiap malam disana,
bulan saja berseri-seri disana,
aku pasti juga akan bahagia jika bisa pergi kesana. iya kan?

apakah Tuhan tidak menyayangiku? aku sudah sekarat disini...
aku lelah untuk hidup begini, sudah kering air mata ini rasanya, Tuhan...
biarkan aku hidup dibalik awan saja, ya?
agar hatiku tidak lagi merasakan, perasaan seperti ini lagi suatu hari nanti.

Jumat, 21 Februari 2014

cita-cita ?

apakah masih bisa aku membicarakan cita-cita saat aku hampir menginjak 22 tahun, untuk tahun ini? haha aku harap jawabannya, masih !

cita-cita...
bahkan anak umur lima tahun saja belum tentu tahu apa arti kata "cita-cita" -> ya iya lah !

waktu kecil aku pengen menjadi seorang perawat, kenapa? simpel aja sih, karena dulu aku suka main dokter-dokteran sendiri pakai boneka. dan alangkah bagusnya nanti suatuhari aku punya suami dokter dan aku perawatnya! hahaha

waktu SMP aku berfikir ulang, ah tidak aku tidak mau jadi perawat, kenapa? karena urusannya ribet kalo liat darah. lagian saat itu tante sepupu ku yang seorang perawat bercerita gimana rasanya mendapat shift malam, dan berhubungan dengan kamar mayat?! ah sudah lah, gak usah ngomongin setan, ini sudah jam sebelas malam!

kemudian, aku punya rencana masa depan, yaitu ingin menjadi seorang pengacara! haha kenapa? kenapa ya? karena saat itu aku pikir pengacara itu punya skill menghadapi masalah orang lain, tentu mudah baginya menyelesaikan masalahnya sendiri dikemudian hari; misalnya, bercerai! hahaha belum nikah aja udah mikir urusan perceraian kan? haha

lewat masa SMP, saat SMA cita-cita ku berubah. aku ingin jadi ahli geologi! bagiku saat itu, itulah profesi yang mengesankan hatiku saat itu. aku bahkan cinta mati dengan pelajaran geografi, sejarah dan matematika. dimata pelajaran itulah aku menghabiskan waktu belajar saat malam. bagiku, soal matematika itu semua ada jawabannya, kecuali soal logaritma. entahlah aku pikir pencipta rumus logaritma itu hidupnya terlalu
"selo" untuk membuat rumus super njlimet itu. jika dalam sebuah soal matematika, maka jika mataku sudah menangkap kata"log" gak pernah akan aku kerjakan! haha

Jadi ingat juga pelajaran yang bikin sebel, paling, paling, nyebelin adalah pelajaran bahasa prancis! meskipun saat SMA filem Eiffel I'm in Love lagi booming banget, gak membuat tertarik buat ngikutin pelajaran bahasa prancis. sumpah itu bahasa paling aneh di dunia. kamu bakal ngerasa lagi nelen biji salak saat mencoba buat ngikutin aksen prancis yang sengau-sengau gak jelas itu hahaha sampe tiga tahun belajar bahasa prancis yang gue tau cuma "bonjour!" "je m'appelle ....!" trus ngak tau apa lagi haha next ada fisika, dan kimia. ya wajar kalo aku gak suka dua pelajaran itu, udah tau kan kenapa? aduh masalah hidup aku aja ribet, masa harus nambah mikir rumus-rumus kimia yang buanyak nya minta ampun. Lain lho dari matematika, kalo matematika aku kadang gak perlu mikir rumus, karena udah biasa ngerjain jadi otomatis ngerti cara ngerjainnya. 

cus kembali ngomongin cita-cita, saat lulus SMA, aku gak punya cita-cita. udah gitu doang. jalani aja lah aku pikir, terserah mau jadi apa. gara-gara pas mau jadi ahli geologi, batal otomatis! tau kenapa? karena aku GAK LOLOS OLIMPIADE GEOGRAFI dan itu bikin frustasi dan mutung (titik) haha ah udah lah, paling nggak aku masih mencintai geografi sampai sekarang. gimana rasanya saat aku mempelajari berbagai gejala alam, sampai aku dulu hafal letak-letak koordinat wilayah dengan garis lintang dan garis bujur (kalo sekarang sih udah gak tau deh lupak haha) 

sekarang udah kuliah, udah mau lulus lagi, kalo mikir cita-cita kayaknya tinggal pasrah aja. jalani aja apa yang ada sekarang. takdir jadi guru yaa alhamdulilah, mau jadi dosen? ya lebih alhamdulilah. mau jadi bupati Bantul? alhamdulilah banget! haha tau deh. yang jelas tujuan utama hidup adalah harus bercita-cita masuk surga, iya kan? haha juga, kalo bisa bercita-cita punya suami yang baik dan soleh buat mewujudkan cita-cita masuk surga, iya kan? hahaha *apa sih ya kok jadi gini ngomongnya*

menurutku setiap orang harus punya cita-cita karena cita-cita itu semacam "to do list" atau "check list" atau semacam sebelum kita ke supermarket kita harus bikin daftar belanja. jadi kita tahu sampai supermarket itu kita mau ngapain, mau beli apa, jangan sampai malah kelupaan belanjanya. itu lah cita-cita menurutku. bagaimana cita-cita mu?

Rabu, 05 Februari 2014

bukan puisi cinta

tidak ada dicinta, tanpa mencinta,
apel saja tidak seratus persen manis

kamu, satu misteri tanpa ada tanda tanya

apa yang kamu inginkan, meminta langit tidak menurunkan hujan dimusim penghujan
tapi kamu tahu, itu terlalu sulit bagiku,
memetik setangkai mawar tanpa duri untuk mu

cinta sederhana, hanya itu...

cinta, berikan aku cinta biasa dan akan ku ubah menjadi cinta sempurna untukmu
bukan kau memintaku membawa cahaya bintang saat fajar menyingsing,
aku tidak bisa...

satu, aku ingin dicintai
mengapa begitu sulit bagimu melakukannya?
apa aku harus menjadi kupu-kupu tanpa menjadi ulat?
terbang dengan indah sebagai kupu-kupu sempurna,
dan kamu tahu, tidak semua ulat itu bisa menjadi kupu-kupu

dan terlalu menyakitkan jika aku harus mencintai dirimu,
dengan apa adanya

hanya ini yang kupunya, 
satu hati untuk mencintaimu,
dua bola mata untuk menatapmu,
dan degupan jantung yang akan selalu menjadi milikmu

aku tidak bisa menjadi sempurna untukmu
dan itu mengapa, metamorfosis kupu-kupu kadang tidak sempurna
akhirnya, aku biarkan dirimu terbang
entah kupu-kupu seperti apa yang ingin kamu miliki

tapi bukan aku,
aku yang tidak bisa jadi sempurna dimatamu,
aku yang tidak bisa kamu cintai... 



Kamis, 30 Januari 2014

sederhana (kan) saja

oh ini dia, makna tersembunyi dari segala ujian yang Kau beri. 
sedikit sulit diterima pada awalnya, tapi kini aku mulai belajar bagaimana mendapatkan makna hidup yang lebih berarti.

sederhana.
ya, kata itu mungkin yang paling tepat untuk itu kali  ini. melihat, merasakan dan terlibat, bagaimana menjalani semua dengan sederhana. merasakan kebahagian yang lebih disederhanakan dari biasanya. merasakan bagaimana, kesederhanaan itu lebih bermakna.mengasihi orang disekitar dengan  cara sederhana. belajar proses kehidupan dengan kesederhanaan.

aku akan mulai dari titik ini, memulai berkelana mencari esensi kehidupan yang baru. ya, renaissance-ku. 

kemarin malam, ada perbincangan hangat antara aku, ibu, mas, dan calon istrinya.
jika bumi bergejolak di tanah Jawa, dan orang mulai membaca kembali serat-serat jawa, maka kami akan menyambutnya dengan kesederhanaan yang ternyata-kami jalani sekarang ini adalah ujian mid semester. dan nanti bila terbukti bumi memulai untuk seleksi alam, ujian akhir semester, kami berharap, kesederhanaan kami mampu melindungi untuk bertahan hidup, dan kami akan mulai perbincangan hangat seperti ini suatu hari nanti.

begitu berartinya suatu kesederhanaan ya. dulu aku pikir hidupku sudah sederhana, namun ternyata masih banyak sederhana yang harus disyukuri lebih dalam lagi. dulu aku ingat, setiap makan telur lebih dari 2x seminggu, badanku akan gatel-gatel. karena itu aku tidak makan telur terlalu banyak. tapi sekarang, telur adalah menu sederhana yang mampu membuatku bersyukur. betapa hebatnya Allah menciptakan sebuah butir telur untuk disantap. dan sekarang meski aku makan tiap hari pun sepertinya aku tidak akan gatel-gatel (ya gak tiap hari juga sih, tapi pasti lebih dari 3x seminggu)

entahlah, aku baru tahu juga secara sederhana, air mata itu bisa berubah rasa menurut penyebabnya, hahha.
ini menurutku loh ya, dan terjadi di aku loh, gak tau diorang lain.
jadi kalau aku nangis pas stres karena sedih atau mungkin suatu hal emosional yang membuat menangis, air mata ku rasanya asin! ya iya lah haha. tapi aneh, air mata yang keluar tanpa rasa emosional saat sedang sholat dan berdoa, rasanya cenderung tawar dan sedikit manis. aneh ya, tapi nggak tahu juga orang lain gitu atau enggak :D

kadang aku takut, takut kalo ibu meninggalkan aku duluan. atau aku takut ditinggalkan orang-orang yang aku sayangi terlebih dahulu. aku, sebelum mereka meninggalkanku, aku ingin aku dulu yang pergi.
jangan tinggalkan aku sendiri, aku takut. aku terlalu takut hidup di dunia yang jahat ini sendiri. paling tidak, sederhananya, ada ibu yang akan melindungiku disini. meskipun aku tahu, ibu, rahasia itu, aku sudah tahu. aku sudah besar dan aku akan berusaha berlapang dada untuk menerima semuanya.

Rabu, 22 Januari 2014

sudah...

aku sudah berusaha,
aku berusaha menjadi perempuan yang tegar, aku sudah berusaha menjadi perempuan yang kuat, tapi aku sudah tidak sanggup lagi, Ya Allah..

aku sedang sekarat disini.
hatiku sudah tidak mampu lagi menampung rasa sakit, hatiku sudah sangat terluka.
aku ingin lari, lari dan pergi dari kehidupan seperti ini. aku lelah, aku sangat menderita...

Ya Allah, tolong aku. 
jika Kau belum bisa membawaku pergi dari sini, maka, tolong, tolong berikan ku nyawa baru, bawakan aku hati yang baru
ambil hatiku yang sudah sangat sekarat ini,

sampai sesakit ini rasanya, sampai air mata pun terasa pahit setiap kali diteteskan
aku sudah tidak sanggup lagi, aku benar-benar sudah tidak bisa Ya Allah !

Ya Allah,
opo kudu koyo ngene lelakon sing kudu tak lakoni? opo seloro iki sing kudu tak rasak'ke? opo kudu sing koyo ngene dalane?

opo kudu seangel ngene iki? opo kudu se-loro koyo ngene? aku wis ora kuat, ujian sing koyo ngene iki wis bener-bener ora iso tak jalani, aku ra sanggup mlaku meneh..

kudu piye meneh usaha sing tak lakok'ke? kudu piye meneh aku nglakoni kabeh iki, Ya Allah?
sing siji durung rampung, teko meneh, teko meneh, aku kudu piye? aku nyobo sabar, sabar, cen sing jeneng e ujian kui ora ono sing gampang. tapi opo salah nek aku wis ora kuat?

kadang aku mikir, opo guanane aku neng kene. opo sing tak karepke, opo sing tak pingin'ke, kui mung barang sepele, tapi kabeh kui angel diwujudke. opo sing tak lakok'ke wis nggo perjuangan lan usaha sing abot, tapi opo? ngene iki rasane ora tau dihargai. sama sekali. eneng masalah segedhe ngene, aku ra mungkin ngemis-ngemis, aku isih ndue sikil lan tangan sing iso mergawe. awak'ku isih kuat tak nggo nglakoni kabeh masalah kui, tapi ati ku wis ora kuat.

isih eneng Allah ning atiku, aku isih mlaku nganggo dongo-Mu. aku ra bakal mlaku tanpa kelingan karo sing neng Nduwur. aku ora ndue niat sitik pun mlaku nganggo dalan sing ala, dalan sing nyalahi aturan-Mu. menawa gari kui siji-siji ne dalan sing iso ngrampungke kabeh masalahku, aku ora bakal nglakoni.
tulung, tulung paringo'no ridho lan rizki-Mu, tulung aku seko kahanan sing koyo ngene iki...

Sabtu, 18 Januari 2014

though my heart wants you, you can't feel it

saat angin berhembus melewati wajah mu, ingin aku katakan, aku sedang patah hati...
saat angin mulai menembus seluruh tubuhmu, aku ingin sampaikan, tolong gantikan dia dihatiku...

seseorang yang selalu aku panggil beb

masih jauh kita melangkah untuk mencapai cinta, tapi aku sedang patah hati
bisakah kamu ambil seluruh duri yang menyakiti ku ini?
sakitnya sampai aku tidak bisa menelan ludahku sendiri,

beb, bawa aku pergi dari sini
dari cinta yang menyakitkan, dan dari luka yang telah dia tinggalkan
aku tidak akan menyukaimu dengan cara yang sama, dengan tidurmu
tapi aku akan berusaha menyukaimu dengan caramu sendiri

Jumat, 17 Januari 2014

the end .

sudahi saja semuanya. aku terlalu terluka untuk anda lukai kembali.  tidak akan pernah berharap lagi anda datang kembali, untuk menghapus luka itu. 

Hari ini aku tahu, dan aku tahu, tahu  apa yang mungkin kamu pikir aku tidak tahu. apapun itu, semua yang terjadi saat ini, semua memang salah ku sejak awal. jadi sebelum kita akhiri semuanya, aku dengan tulus dan rendah hati meminta maaf atas segala hal yang mungkin membuatmu kecewa, membuat orang lain berspekulasi tentangku dengan terlalu liar, aku minta maaf.

mungkin memang ini jalan yang terbaik. kamu mendapatkan apa yang pantas untuk mu, dan aku tahu dimana tempatku sebharusnya berada. terimakasih a'im, terimakasih atas semuanya.

Kamis, 16 Januari 2014

jangan tertidur, saat cahaya masuk melewati kaca berornamen digereja

twitter.

dia menulis kan kicauan-kicauan kecil pada akun twitternya.
lalu apa peduliku dengan kicauannya? menurutmu? jelas aku tidak akan peduli pada apapun yang berkaitan dengan dia, tapi dalam kicauan nya dia menyebut namamu!

Entah, dia hanya bertemu denganmu atau kamu dan dia mungkin sudah..... ??
ah, sudahlah..........

a'im kamu jahat. dulu aku berteman sama dia, kamu marah kan? padahal saat itu aku tidak tahu bahwa dia adalah orang dimasa lalu mu. aku tidak tau apapun tentang dia dan kamu, sekarang aku tau dia menyukaimu.

kamu bahkan tidak tahu gimana perasaanku saat membaca kicauan perasaannya terhadapmu. entahlah, ysepertinya kamu juga gak mau tahu

baik saat itu atau sekarang saat aku tahu dia masih menyukaimu, lebih tepatnya sepertinya dia tidak bisa melupakanmu, atau dia terobsesi padamu? entahlah....

baim, aku pikir dia perempuan yang baik, keluarganya juga keluarga baik-baik, mungkin dia gadis yang tepat untukmu. 

ibumu yang sayang padamu, ayahmu yang juga sebenarnya sangat menyayangimu, dan kakekmu yang paling sayang dan kamu juga menyayanginya, aku belum pernah bertemu semuanya, tapi dia sudah. 

dia pernah bercerita, ibunya selalu menanyakan keadaanmu padanya, padahal kamu tahu bahkan dia juga tidak bertemu denganmu. katanya...ibumu sayang padamu. dan dari sini aku tahu, ibumu suka padanya juga.

aku sudah besar, dan kamu sudah besar pula, meskipun kata orang, jika kita punya cinta kita harus berjuang dulu baru boleh menyerah. Tapi...jangankan berjuang, aku sama sekali tidak punya kesempatan untuk berjuang, aku selalu kalah.

baim, jangan lupa selalu berdoa, selalu bahagia, jangan suka tidur disembarang tempat, aku takut akan ada perempuan selain aku yang menyukaimu saat kamu tidur :)

esok mungkin akan berakhir untuk yang terakhir kali. aku ingin menangis, tapi kata orang, laki-laki tidak suka kalau melihat perempuan menangis, maka....aku tidak jadi menangis, mungkin lain waktu, jika aku sudah tidak bertemu lagi denganmu.

a'im...aku akan selalu mengingatmu saat cahaya masuk melalui kaca berornamen di gereja, dan saat seorang gadis salah menyebutkannya disiang hari dengan kuas ditangan kanan. terimakasih :')

Selasa, 14 Januari 2014

lentera, bianglala dan cinta

pernahkah melihat lentera?

ya, disuatu gelap malam kau bisa melihat lentera. lentera nya cukup indah, karena pendaran sinarnya mengalahkan cahaya bulan. bahkan cahaya lentera itu begitu besar dan kuat, namun ternyata cahaya sekuat itu begitu sulit untuk dipandang.

Sangat ingin pasti rasanya melihat keindahan lentera itu, tapi apa mau dikata...ternyata cahayanya justu menyakiti mata. sesuatu yang ingin kita dapat namun ternyata sulit walau hanya sekedar untuk menyentuh saja.

tapi hukum alam mengijinkan untuk melihat lentera terang itu dari kejauhan, dan ternyata bisa! Tapi  melihat dari kejauhan pun rasanya sakit, tapi kali ini bukan mata kita yang sakit, tapi hati. 


kalau bianglala kamu pernah naik?

benda yang akan selalu berada pada jentera-nya untuk berputar. naik lah pada satu ruang nya, dan cobalah untuk mengejar ruang bianglala yang ada didepan, apa bisa?

entahlah bisa atau tidak, setidaknya aku pernah berusaha untuk mengejarmu, tapi tidak bisa. mungkin bianglala pun tidak akan mampu melakukannya.


sekarang kamu pernah merasakan cinta?

iya, c-i-n-t-a. aku juga tidak tahu cinta itu apa. yang aku tahu, selama ini yang aku rasakan terhadapmu adalah cinta. mungkin juga aku salah, barangkali yang namanya cinta itu bukan yang seperti ini...

serasa mencintai sebuah lentera. terang, tapi karena terlalu terang itu lah, aku tidak bisa memilikinya. iya, lenteranya dekat, tapi jauh, tau kenapa? karena ternyata dia adalah lentera bianglala.

bianglala terus saja berputar, berputar dan berputar. kadang sampai membingungkan, terasa mual, dan rasanya sakit, seharusnya aku turun dan berhenti saja atau bagaimana?

seandainya lenteranya sedikit saja lebih pudar, seandainya bianglala itu bisa berhenti sebentar, aku akan tau mana cinta yang seharusnya tidak aku lepaskan

Sabtu, 11 Januari 2014

kabel listrik

Sore tadi diantara hujan gerimis, aku merindukanmu.

Hal yang membuatku bahagia saat mengingat mu adalah ketika suatu malam dengan degupan musik yang membuat jantung berdebar. Malam dimana kamu mengajakku bicara setelah sekian lama kita tidak pernah bertegur sapa.

Saat itu hal sepele yang kamu minta, dan agak sedikit lucu kalau diingat. Karena justru sekarang setiap melihat benda yang kamu minta malam itu, membuatku mengingatmu lagi. Benda itu adalah kabel listrik. Kamu memintaku membawa kabel listrik! Padahal aku bisa saja menolak untuk mengambilnya saat itu, tapi ternyata sesuatu yang bernama cinta yang memaksa mengambilnya! haha 

Seandainya kamu tahu, bahkan saat itu aku tidak bisa berfikir jernih, dan memastikan aku sedang tidak bermimpi. Jantungku berdebar, senyum ku seakan tidak bisa kutahan, dan rasanya aku ingin malam itu tidak berakhir.

Tapi kemudian, bahkan seperti yang aku duga, saat pagi hari ku buka mata, dan...kamu tetap sama saja. Bahkan kali ini mungkin kamu benar-benar marah padaku. Kenapa? Karena aku bertemu dengan seorang gadis yang tidak ingin kau tahu?  Apa karena itu yang membuatmu marah?

Seharusnya aku yang marah Kabel Listrik! Karena aku bertemu dengan gadis yang kamu cintai, mungkin dulu, atau saat itu masih. Bahkan gadis itu layak untuk kamu cintai, bukan aku. 

Sejak itu aku sadar, kabel listrik tidak bisa membuktikan adanya sedikit celah dihatimu untukku. Cintaku bertepuk sebelah tangan.

Sampai saat ini, sudah setahun kejadian itu berlalu. Aku ingin melupakanmu sampai habis akal sehatku, tapi aku tidak bisa. Seperti lagu yang pernah kamu putar dilantai dua saat siang itu, Cinta Bersabarlah... Aku mencoba bersabar, meski aku tahu cintaku untukmu bahkan terasa mustahil.

Kalau dipikir, aku bahkan mengingat setiap hal kecil saat aku bertemu denganmu, iya kan? Oh iya..kita pernah bertemu dipos ronda saat hujan deras. Kamu ingat? Sebenarnya saat itu aku ingin menyapamu dan ingin ikut berteduh disana, tapi aku tahu kamu pasti tidak suka jika kita berdekatan. Atau kamu pasti akan merasa keberatan jika teman-temanmu melihat kita, walau hanya sekedar berbicara sekata saja.

Aku ingat saat pertama kali aku menyukaimu, akhir bulan ditahun 2010. Dalam tidurmu, aku menyukaimu. Aku menatapmu sebentar. Kemudian aku memegang rambutmu, lalu aku memegang pipimu. Kamu bahkan tidak tau itu kan? Terlihat ganteng saat tidur, itu lah yang aku pikirkan.

Ohya, aku menyimpan fotomu, kamu masih ingat? sekarang fotonya sudah agak rusak :( sedih deh. Bahkan aku yakin duaratus persen kamu tidak tahu bahwa saat aku merebut foto itu dari tanganmu, aku sudah menyukaimu, iya kan?

Ya sudahlah...banyak sekali hal-hal kecil dan kisah rahasia tentang mu yang sekarang masih kusimpan rapat-rapat ditempat yang paling aman dijagat raya ini. Aku berharap kisah ini hanya mimpi, menunggumu selama ini hanya aku lakukan saat aku tidur.....

Rabu, 01 Januari 2014

Gadis miskin dan pria kaya

Cerita malang seorang gadis desa, biasanya banyak diceritakan ditelevisi seperti sinetron. Kisahnya tidak lain seperti ini, 

berawal dari seorang gadis yang mempunyai mimpi. Dari kecil dia hidup miskin, bahkan orang tuanya pun tak sangup untuk memberikan kehidupan yang layak pada dia. Namun, gadis ini memiliki mimpi, mimpi sederhana, ya....suatu hari dia ingin merubah nasib keluarganya menjadi lebih baik. Dia belum sempat berpikir, apa saja yang akan dia lakukan dengan mimpinya itu, dia juga belum sempat memikirkan strategi apa yang baik agar ia cepat membahagiakan orang tua nya.

Hingga suatu hari datang lah seorang pria. Pria paruh baya, dilihat dari penampilannya, pria ini pasti bukan pria miskin. Ia datang dan melihat gadis itu di balik biliknya yang tua. Entah apa yang dipikirkan ketika si pria itu melihat gadis miskin itu tadi.

Ternyata setelah sekian lama, si pria itu menunjukkan niatnya untuk menikahi gadis itu. Meskipun dalam posisi, pria itu sudah beristri. Dengan harta nya dia datang untuk mempersunting gadis miskin itu. Gadis itu kaget, terlebih saat orangtuanya begitu antusias melihat pria kaya itu, yang sedang jatuh hati dengan anak gadisnya.

Kemudian sorot mata gadis miskin itu kian melemah, ya...disatu sisi dia memiliki mimpi untuk membahagiakan orangtuanya, dan mungkin si pria kaya ini lah yang mampu melanjutkan mimpi keluarga miskinnya. Namun disatu sisi, ia memiliki laki-laki yang ia cintai. Namun Seperti cerita yang dramatis lainnya, cinta sang gadis kepada laki-laki itu mungkin hanya bertepuk sebelah tangan. 

Laki-laki itu selalu memandang dingin gadis miskin itu. Laki-laki yang dicintainya, lebih terlihat membenci, dan sikap tak suka. Padahal laki-laki itu sudah dicintainya lebih dari bertahun tahun lamanya, tanpa pernah si gadis miskin itu mengungkapkannya. Salah satu alasannya adalah, karena si laki-laki yang dicintainya adalah anak orang terpandang didesanya. Dia adalah anak pemilik perkebunan, tuan tanah atau apalah namanya, dan keluarga mereka sukses, dihormati, dan keluarga yang lengkap, sejahtera juga bahagia. Yang jelas keluarga mereka bukan orang biasa.

Untuk mengatakan cinta pada laki-laki itu tidak pernah terpikirkan oleh gadis miskin itu. Kenapa? Ya lihat saja, si gadis menganggap "kasta" mereka berbeda. Si gadis miskin merasa tidak pantas untuk melihat matanya apalagi untuk mencintainya. Apa jadinya kalau laki-laki itu tahu dia mencintainya? Pasti dia akan menghina gadis miskin itu, dan menertawakan cinta tulusnya bersama teman-temanya. Dan si gadis miskin ini menangis, dia berusaha mengubur rasa cintanya.

Pria kaya itu mengulurkan tangannya, ya...bersediakah si gadis miskin menjadi istri kedua pria kaya itu? Si gadis miskin itu diam. Ia akan dinikahi oleh orang yang tidak dia cintai, dia akan dicium, bahkan disetubuhi oleh orang yang sama sekali tidak pernah terbesit dihatinya.

Mimpi untuk membahagiakan keluarganya harus dia bayar dengan kebahagiannya juga. Si gadis miskin ini, mungkin akan menikahi pria kaya itu, tapi si gadis miskin ini memilih melompati jurang terdalam ditepi desa. Gadis itu mengatakan "aku mencintaimu dengan tulus hatiku, meski dikemudian hari tak pernah kau bayangkan betapa besar rasa cintaku untukmu. Kini biarkan ku bawa mati seluruh rasa cinta itu, sehingga tak perlu ku kotori rasa cinta itu dengan cinta semu yang lain" dan melompatlah gadis itu di dalam jurang.

Jangan beri aku mimpi, karena suatu hari aku tidak ingin terbangun lagi...