Jumat, 21 Januari 2011

Memaknai Hati

Hati itu sangat....membingungkan. Tidak dapat disejajarkan dengan fikiran....

Hati itu.....begitu luar biasa, dapat mengubah dunia hanya dengan sentuhannya.....


Apa yg paling jujur dan tulus? Itu pasti...hati.... Apa yg paling merdeka dalam tubuh kita? Itu pastilah....hati..

Setiap orang mampu menyentuh hati kita, namun hanya sedikit yang bisa menggengam nya... Hanya kita-lah..yg paling tahu suara nurani yg paling tulus dari hati kita... Namun begitu sulit untuk dapat mendengarkan nya....


Salah besar ketika kita melawan suara hati.... Begitu pula...aku... Aku, sudah salah mengartikannya..... Aku membuat kesalahan.... dan aku meminta maaf atas kebingunganku...

Tidak seharus nya aku begitu...tidak seharusnya sifat egois menguasai hatiku. Tidak bisa begitu.

Tapi bukan hatiku yang bersalah, tapi aku lah yang salah memaknai perasaan hatiku sendiri.

Seperti ini dan Seperti Kamu

Semua akan selalu seperti ini..dan seperti itulah kamu. Selalu saja seperti ini dan seperti itu...
Terasa bagai teka-teki puzzel...menyambung dan menggabungkan..tapi yang terjadi kemudian, puzzel itu tetap saja tak bisa digabungkan karena aku sudah menyerah....

Semua terasa sia-sia saja... Tapi dalam hatiku, tidak pernah ada kata sia-sia untuk apa yang sudah aku lakukan... Awal nya aku selalu yakin aku bisa, tapi pada akhirnya tetap aku yang kalah..!

Aku yang menyerah atau Keadaan yang memaksaku untuk mundur saja??

Tapi tetap saja aku tidak bisa lari kenyataan ini. Tidak akan pernah bisa lari. Ini tetap pada tempatnya, bersamamu, bersama teka-teki mu....

"Did I lose my love to someone better And does she love you like I do.. I do, you know I really really do..." (The Day You Went Away)