Selasa, 18 November 2014

November...

dimusim penghujan di pertengahan bulan November...

Berusaha melupakan seseorang. Jika berusaha, pasti itu bisa. Alihkan semua yang mengingatkan mu tentang dia, melupakan hal-hal yang besar sampai sekecil-kecilnya.
Dan aku sukses melakukannya, melupakanmu.

Tapi....

Itu hanya berlaku beberapa bulan. Saat kamu bertemu dengan hal yang tidak sengaja mengingatkan mu pada orang serta kenangan itu, rasanya...sakit yang berkali lipat lebih terasa daripada saat kamu berusaha melupakan dia.

 Hanya diri sendiri sendiri saja yang bisa memahami perasaan seperti ini. Bahkan ketika kita bercerita dengan orang lain pun, mereka tidak akan mengerti. Rasa rindu yang tertahan, rasa penyesalan, rasa sayang atau rasa apapun saat ini menggenai dia, hanya bisa menyiksa rasanya.

Kadang ingin sekali saja bertemu, untuk melegakan apa yang terganjal selama ini. Berbicara, dan menatap mata nya, sebentar saja. 

Tapi apakah ini takdir? Kita berpisah seperti ini. Terhubung dalam dunia maya dan nomor ponsel yang sama sekali tidak berguna, karena tidak pernah ada kata menyapa dari dia... 

Aku ingin memulai terlebih dahulu, tapi aku takut dia masih membenci. Apakah masa lalu itu begitu melukai hatimu? Sejujurnya apakah kita sama-sama terluka? Atau hanya aku yang merasa terluka begitu dalam, sampai tak bisa melupakanmu. Seperti papan yang sudah terukir oleh cukil, terlalu dalam, sehingga tinta pun tak mungkin bisa menyentuhnya

Bulan November, aku merindukanmu...
disaat hujan, dan disaat kita berpisah.