Kamis, 30 Januari 2014

sederhana (kan) saja

oh ini dia, makna tersembunyi dari segala ujian yang Kau beri. 
sedikit sulit diterima pada awalnya, tapi kini aku mulai belajar bagaimana mendapatkan makna hidup yang lebih berarti.

sederhana.
ya, kata itu mungkin yang paling tepat untuk itu kali  ini. melihat, merasakan dan terlibat, bagaimana menjalani semua dengan sederhana. merasakan kebahagian yang lebih disederhanakan dari biasanya. merasakan bagaimana, kesederhanaan itu lebih bermakna.mengasihi orang disekitar dengan  cara sederhana. belajar proses kehidupan dengan kesederhanaan.

aku akan mulai dari titik ini, memulai berkelana mencari esensi kehidupan yang baru. ya, renaissance-ku. 

kemarin malam, ada perbincangan hangat antara aku, ibu, mas, dan calon istrinya.
jika bumi bergejolak di tanah Jawa, dan orang mulai membaca kembali serat-serat jawa, maka kami akan menyambutnya dengan kesederhanaan yang ternyata-kami jalani sekarang ini adalah ujian mid semester. dan nanti bila terbukti bumi memulai untuk seleksi alam, ujian akhir semester, kami berharap, kesederhanaan kami mampu melindungi untuk bertahan hidup, dan kami akan mulai perbincangan hangat seperti ini suatu hari nanti.

begitu berartinya suatu kesederhanaan ya. dulu aku pikir hidupku sudah sederhana, namun ternyata masih banyak sederhana yang harus disyukuri lebih dalam lagi. dulu aku ingat, setiap makan telur lebih dari 2x seminggu, badanku akan gatel-gatel. karena itu aku tidak makan telur terlalu banyak. tapi sekarang, telur adalah menu sederhana yang mampu membuatku bersyukur. betapa hebatnya Allah menciptakan sebuah butir telur untuk disantap. dan sekarang meski aku makan tiap hari pun sepertinya aku tidak akan gatel-gatel (ya gak tiap hari juga sih, tapi pasti lebih dari 3x seminggu)

entahlah, aku baru tahu juga secara sederhana, air mata itu bisa berubah rasa menurut penyebabnya, hahha.
ini menurutku loh ya, dan terjadi di aku loh, gak tau diorang lain.
jadi kalau aku nangis pas stres karena sedih atau mungkin suatu hal emosional yang membuat menangis, air mata ku rasanya asin! ya iya lah haha. tapi aneh, air mata yang keluar tanpa rasa emosional saat sedang sholat dan berdoa, rasanya cenderung tawar dan sedikit manis. aneh ya, tapi nggak tahu juga orang lain gitu atau enggak :D

kadang aku takut, takut kalo ibu meninggalkan aku duluan. atau aku takut ditinggalkan orang-orang yang aku sayangi terlebih dahulu. aku, sebelum mereka meninggalkanku, aku ingin aku dulu yang pergi.
jangan tinggalkan aku sendiri, aku takut. aku terlalu takut hidup di dunia yang jahat ini sendiri. paling tidak, sederhananya, ada ibu yang akan melindungiku disini. meskipun aku tahu, ibu, rahasia itu, aku sudah tahu. aku sudah besar dan aku akan berusaha berlapang dada untuk menerima semuanya.