dimusim penghujan di pertengahan bulan November...
Berusaha
melupakan seseorang. Jika berusaha, pasti itu bisa. Alihkan semua yang
mengingatkan mu tentang dia, melupakan hal-hal yang besar sampai
sekecil-kecilnya.
Dan aku sukses melakukannya, melupakanmu.
Tapi....
Itu
hanya berlaku beberapa bulan. Saat kamu bertemu dengan hal yang tidak
sengaja mengingatkan mu pada orang serta kenangan itu, rasanya...sakit
yang berkali lipat lebih terasa daripada saat kamu berusaha melupakan
dia.
Hanya
diri sendiri sendiri saja yang bisa memahami perasaan seperti ini.
Bahkan ketika kita bercerita dengan orang lain pun, mereka tidak akan
mengerti. Rasa rindu yang tertahan, rasa penyesalan, rasa sayang atau
rasa apapun saat ini menggenai dia, hanya bisa menyiksa rasanya.
Kadang
ingin sekali saja bertemu, untuk melegakan apa yang terganjal selama
ini. Berbicara, dan menatap mata nya, sebentar saja.
Tapi
apakah ini takdir? Kita berpisah seperti ini. Terhubung dalam dunia
maya dan nomor ponsel yang sama sekali tidak berguna, karena tidak
pernah ada kata menyapa dari dia...
Aku
ingin memulai terlebih dahulu, tapi aku takut dia masih membenci.
Apakah masa lalu itu begitu melukai hatimu? Sejujurnya apakah kita
sama-sama terluka? Atau hanya aku yang merasa terluka begitu dalam,
sampai tak bisa melupakanmu. Seperti papan yang sudah terukir oleh
cukil, terlalu dalam, sehingga tinta pun tak mungkin bisa menyentuhnya
Bulan November, aku merindukanmu...
disaat hujan, dan disaat kita berpisah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar