Selasa, 14 Januari 2014

lentera, bianglala dan cinta

pernahkah melihat lentera?

ya, disuatu gelap malam kau bisa melihat lentera. lentera nya cukup indah, karena pendaran sinarnya mengalahkan cahaya bulan. bahkan cahaya lentera itu begitu besar dan kuat, namun ternyata cahaya sekuat itu begitu sulit untuk dipandang.

Sangat ingin pasti rasanya melihat keindahan lentera itu, tapi apa mau dikata...ternyata cahayanya justu menyakiti mata. sesuatu yang ingin kita dapat namun ternyata sulit walau hanya sekedar untuk menyentuh saja.

tapi hukum alam mengijinkan untuk melihat lentera terang itu dari kejauhan, dan ternyata bisa! Tapi  melihat dari kejauhan pun rasanya sakit, tapi kali ini bukan mata kita yang sakit, tapi hati. 


kalau bianglala kamu pernah naik?

benda yang akan selalu berada pada jentera-nya untuk berputar. naik lah pada satu ruang nya, dan cobalah untuk mengejar ruang bianglala yang ada didepan, apa bisa?

entahlah bisa atau tidak, setidaknya aku pernah berusaha untuk mengejarmu, tapi tidak bisa. mungkin bianglala pun tidak akan mampu melakukannya.


sekarang kamu pernah merasakan cinta?

iya, c-i-n-t-a. aku juga tidak tahu cinta itu apa. yang aku tahu, selama ini yang aku rasakan terhadapmu adalah cinta. mungkin juga aku salah, barangkali yang namanya cinta itu bukan yang seperti ini...

serasa mencintai sebuah lentera. terang, tapi karena terlalu terang itu lah, aku tidak bisa memilikinya. iya, lenteranya dekat, tapi jauh, tau kenapa? karena ternyata dia adalah lentera bianglala.

bianglala terus saja berputar, berputar dan berputar. kadang sampai membingungkan, terasa mual, dan rasanya sakit, seharusnya aku turun dan berhenti saja atau bagaimana?

seandainya lenteranya sedikit saja lebih pudar, seandainya bianglala itu bisa berhenti sebentar, aku akan tau mana cinta yang seharusnya tidak aku lepaskan

Tidak ada komentar: